Selasa, 30 Oktober 2007

in a rush,..


i wake up from my bed,..
when my dream still hanging,
somewhere in my ceiling,..
im not completely realized
how things going on arround me
everything run out of my consiusness
i otomaticly bathed,..
i otomatily dressed,..
i otomaticly ate my breakfast,..
n otomaticly run to my door,..
chasing for another otomatic things,..
ad i begin my day,..
without say regard to the sun,..
who havent woke up,
and who should ligth up for my days.

sore,...saat sepi,..

entah hujan yang keberapa puluh juta kali,
hari ini,..
dingin dan basah,...
merayapi tanah yang mulai berlumpur,..
ada beberapa teman yang terkulai dimeja,..
"pusing dan bosan",..alasan mereka
entah awan mendung diluar sana,..
ikut menggantung diotak mereka,..
begitu berat, sehingga mereka lelah,..
aku ikut terbisukan oleh suasana,..
tapi tak berhenti berpikir,...
"akan berapa lama, macet hari ini,.."
"apakah orang-orang sudah akan tidur ketika aku sampai dirumah?"
aku menarik nafas dalam,..
melihat kesekeliling,..
dan kemudian menatap hujan,..
lama,...

Minggu, 21 Oktober 2007

sekotak kue dari rumah,..

Ada kesedihan menjelang 2 lebaran yang kulalui tahun ini. terasa sepi, karena aku sendiri, dan tak ada tempat berbagi. hanya beberapa orang asing yang terpaut darah denganku. aku menunggu kapan lebaran berlalu. tak seperti dulu,..dulu aku berharap lebaran tak pernah berlalu...aku rindu dengan semua tradisi lebaran dirumahku, tradisi masa lalu, yang selalu membahagiakan masa sekarang kami. banyak hal yang kami lakukan dan nikmati bersama. membuat kue, sembari saling melemparkan tepung hingga berkubang. namun itu nikmat,..aku seperti mencium aroma kue hasil panggangan ibu lagi, dan bayangan nikmat segera mengisi imajinasiku. aku mengangkat gagang telpon, menelpon rumah, berharap ibuku yang mengangkat. ibuku menjawab,..aku mengembang senyum lega. "bu tolong kirimi aku sekotak kue" begitulah kira2 inti percakapanku dengan ibu.
kotak kue itu sampai ketika lebaran. dibawakan oleh saudaraku. aku sangat bersuka cita karenanya, dan tak membiarkan orang lain menyentuh harta karunku, hanya milikku.
aku menikmati setiap gigitannya dengan penuh khidmat, menyelipkan setiap kenangan tentang rumah yang berkelabat dibenakku,..ada rasa rumah, dilebaranku kali ini,..walau aku masih tetap sendiri, dan jauh.

Sabtu, 20 Oktober 2007

My old man in his garden


I saw him walking acros our back yard,.
he carry some tools in his hand,..
He look up to sky,..
just like he smile to the sun,..
i wacth him from kicthen window.
i see his back,..
Getting older,..leaved a trace of his past
he started to digging,..
put some water in one blomming roses,..
touch the leaf, smothly
and then, he smile,..
he touch every plant in that back yard,..
make sure, everythings fine,..
he finished with one look in too his garden,..
then, crossed that yard,..
walking to my way,..
open that door, smile at me,..
and say,..
"my flower blomming very nice,
but u blomming very fast
till i never be ready to let go..."
then he touch my head,..dissapeared inside the house,..

Lelah,..

Adalah saat terluka,
Aku tak ingin merana
Aku terlalu lelah ,
Namun tak sampai berdarah,
hanya marah,..
Yang membuatku merasa diperah,
Sampai aku tak mengerti pasrah
Adalah saat menangis
aku enggan meneteskan air mata
Kurapatkan bibirku,
agar tak mengeluarkan rengekan,
agar tak ada yang mendengar dan berbisik-bisik
aku sendirian
Tak mengerti betapa dalam luka ku
Aku kebal hingga bebal
tak mengerti cara berbagi perih,..

Heavy Hearth

Its like a ton of rock,
Hanging somewhere in my hearth
Heavy, and make me tired
Shutted my mouth from asking,
Dried my eyes from crying
its like a half of my dream drawning,
yet ever sailing,..
Cant stop my hearth from aching
put so much question
looked for an answer,..
But never seriously digging,
My hearth randomly selected you,
Then,
My hearth get injured,
become so heavy,
That i have to carry everywhere
till i found the answer
or till i sinking,..