Sesaat malam sekarat,
Tercekik oleh datangnya pagi,
Ada mimpi yang terpenggal,
Tentang dunia malam yang penuh bintang
Berkelip dan menari, membaui malam
Sesaat dimalam yang sekarat
Aku tersesat
Dengan kelam yang tak terlalu pekat,
Dosa berada dalam jarak yang rapat.
Tak tersentuh bayang mentari
Aku bermimpi
Dengan detak nadi yang berlari
Aku memacu hati
Dalam palsu keramaian
Aku menghilang ditirai uap neraka
Berjalan diatas jelaga yang membara
Dengan telanjang kaki
Dan enggan untuk berhenti
Aku terus menari
Mengharapkan pagi lupa untuk kembali
Aku terlalu berkawan dengan malam
Aku terlindung dalam kelam
Ketika malam sekarat
Tercekik oleh datangnya pagi
Aku terbangun dari malamku dan mimpi
Tempatku bersembunyi dan merasa tak pasti
Namun aku lebih ngeri
Ketika aku dan mentari bertemu
Tapi kami sudah saling jemu........
mona.y
Tidak ada komentar:
Posting Komentar